Menjadi tutor dan instruktur bukan hanya bermodal kemampuan berbicara saja. Selain pengetahuan yang mumpuni, profesionalisme mengajar juga perlu dibuktikan melalui kepemilikan sertifikat kompetensi dari BNSP. Hal itu disampaikan oleh Fajar Asriadi, Direktur Utama PT Naraya Elaborium Optima dalam Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Skema Program Pelatihan Tatap Muka di Bekasi, Jawa Barat.
"Kepemilikan sertifikat BNSP bisa menjadi legalitas kuat untuk membuktikan bahwa kita adalah instruktur yang kompeten. Karena untuk mendapatkan ini, ada beberapa tahapan uji yang mesti kita lalui. Uji kompetensi inilah yang mengukur keprofesionalan kita. Jika kita bisa melalui ini semua, kita akan dapat sertifikat kompetensi sebagai bentuk pengakuan resmi bahwa kita benar-benar kompeten," kata Fajar, Kamis (27/2) lalu.
Untuk itu, Fajar mengimbau kepada seluruh instruktur dan tutor untuk memiliki sertifikat kompetensi dari BNSP. "Jangan sampai, keprofesionalan kita menjadi terganjal hanya karena kita tidak memiliki bukti legal. PT Naraya Elaborium Optima, dengan senang hati akan mendampingi rekan-rekan semua sebelum menghadapi uji kompetensi di lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang telah ditunjuk oleh BNSP," tandas Fajar. red
Bogor (28/12/2019) - PKBM Smart Bangun Negeri bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Cakra Wisata Indonesia mengadakan uji kompetensi bagi para manajemen dan tutornya.
“Program ini berlanjut dari sebelumnya yang kita adakan yaitu pelatihan berbasis kompetensi, lalu dengan portofolio yang sudah dibuat kami lakukan uji kompetensi dengan LSP Cakra Wisata dalam skema pemandu wisata,” ujar Hamzah Robbani, Kepala Sekolah PKBM Smart Bangun Negeri.
Sertifikasi kompetensi kerja diberikan oleh BNSP kepada lulusan pelatihan dan/atau tenaga kerja berpengalaman setelah lulus uji kompetensi. Para peserta yang terdiri dari tutor dan manajemen SBN dipastikan sudah memenuhi persyaratan uji kompetensi yaitu persyaratan dasar dan portofolio. Kemudian peserta diminta mengerjakan pertanyaan tertulis dan melakukan interview untuk dilakukan asesmen pada critical factor skema pemandu wisata.
Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi, Sekretariat PKBM Smart Bangun Negeri, Bogor. “Pelaksanaan uji kompetensi ini penting, sertifikasi merupakan represantasi diri seseorang yang sudah menjiwai profesi tersebut,” tandas Hamzah.
Sertifikasi kompetensi mencakup pengetahuan yang dibuktikan dengan pelatihan dan pendidikan, serta keterampilan yang dibuktikan dengan pengalaman kerja, juga attitude atau sikap kerja dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut. red
Uji Kompetensi Manajemen dan Tutor Smart Bangun Negeri
Nicky Rosadi
Januari 08, 2020
Pada 23–27 Desember 2019 bertempatan di Bogor, Hamzah Robbani selaku Kepala Sekolah Smart Bangun Negeri memberikan akses pelatihan berbasis kompetensi kepada manajemen dan tutornya. Hal ini dilakukan sebagai bukti komitmen peningkatan mutu tenaga pendidik di sekolah kesetaraaan terakreditasi ini.
“Saya mendukung implementasi PP 31/2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional. Pada Pasal 3 dijelaskan prinsip dasar pelatihan kerja adalah berbasis pada kompetensi kerja,” ucap Hamzah. Dalam penerapan prinsip pelatihan berbasis kompetensi ini kita perlu mengacu pada KKNI (kualifikasi kerja nasional) yang sudah diijabarkan lebih lanjut pada SKKNI, yaitu standar kompetensi kerja nasional indonesia.
“Manajemen sekolah dan para tutor bukan hanya melakukan kegiatan belajar mengajar, namun dalam proses pembelajaran tersebut perlu up to date dengan relevansi contextual learning yang dalam keseharian siswa, kalau hal tersebut ditingkatkan, akan sangat membantu peningkatan kapasitas. Bahkan kalau kita akhirkan dengan sertifikasi, tutor maupun siswa mendapatkan pengakuan kompetensi. Hal ini sangat mendukung program Indonesia Unggul,” kata Hamzah.
Pelatihan berbasis kompetensi yang diselenggarakan oleh Kepala PKBM Smart Bangun Negeri kepada para tutornya ini mengacu pada standar metodologi instuktur level 3. Para tutor diharapkan mampu melakukan keterampilan dasar komunikasi, presentasi, penyajian manteri, pelatihan atau pembelajaran tatap muka, rekrutment calon tutor, serta mengelola bahan pelatihan dan peralatan pelatihan. Dalam KKNI bidang motodologi instuktur level 3 ini, rekan-rekan tutor mendapat penyetaraan pada skema okupasi sebagai junior instuktur.
“Contextual learning yang kami lakukan selama pembelajaran di PKBM Smart Bangun Negeri jelas memiliki tujuan untuk men-trigger para siswa untuk memiliki kapasitas yang semakin meningkat. Kami sadar dalam pendidikan nonformal, siswa kami lebih banyak yang sudah bekerja dan tentunya membutuhkan pembinaan akademis dan kemampuan teknis pada bidang pekerjaanya,” tandas Hamzah.
Itulah sebabnya PKBM Smart Bangun Negeri atau yang lebih akrab disebut SBN ini membekali para tutor dan manajemennya dengan kemampuan teknis trainer (metodologi intruktur level 3) sebagai materi pokok. Selain itu, SBN juga memberikan pelatihan berbasis kompetensi skema pemandu wisata sebagai enrichment teman-teman tutor. “Banyak siswa kami yang bergerak di bidang perjalanan wisata, transportasi, dan bidang pariwisata,” ungkap Hamzah.
Pelatihan ini dilaksanakan selama seminggu dengan menghasilkan portofolio kerja. Peserta terdiri dari manajemen SBN dan tutor yang berjumlah kurang lebih sebanyak 22 orang. Bertempat di Desa Bojongkulur, dan praktik dilakukan di daerah Gedong, Jakarta, sebagai pemenuhan portofolio peserta.pelatihan berbasis kompetensi. red
Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Manajemen dan Tutor Smart Bangun Negeri
Nicky Rosadi
Desember 30, 2019
Neolectura bekerja sama dengan LSP CWI akan melakukan pendidikan dan pelatihan (diklat) serta uji kompetensi (ujikom) profesi bidang pariwisata di Desember ini. |
Selasa (3/12), Neolectura memberikan awareness terkait uji kompetensi profesi berstandar ASEAN. “Pada lingkup profesi pariwisata, contohnya, tenaga kerja yang bekerja wajib bersertifikat kompetensi sesuai PERMEN PAR No. 19 Tahun 2016,” ungkap Nicky Rosadi, founder Neolectura yang juga pemegang sertifikat kompetensi pariwisata.
Awareness ini diharapkan dapat menjadi trigger bagi teman-teman, khususnya yang berada di lingkungan pariwisata, untuk compliance dengan regulasi yang sudah mewajibkan sertifikasi kompetensi profesi tertentu.
“Kami tetapkan untuk melaksanakan diklat dan ujikom pada Desember ini. Skema yang akan dilaksanakan yaitu skema Pemandu Wisata, Event Registration, dan Marketing Communication. Targetnya adalah para mahasiswa, dosen, praktisi, juga generasi milenial yang diharapkan mereka nantinya memiliki modal kerja berstandar ASEAN,” lanjut Hamzah Robbani, founder Neolectura sekaligus asesor kompetensi.
Perlu diketahui, sertifikasi profesi bidang pariwisata yang akan dijalani ini telah melalui ASEAN Qualification Reference Framework. Hal ini berarti, dengan mengikuti uji kompetensi (ujikom) di Lembaga Sertifikasi Profesi Cakra Wisata Indonesia (LSP CWI), asesi (peserta ujikom) yang diakui kompeten berhak menerima sertifikasi yang berlaku dalam lingkup ASEAN. “ini kesempatan yang luar biasa baik bagi kita semua. Kami, dari Neolectura, memfasilitasi adanya diklat dan ujikom sebagaimana Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI,” tandas Nicky.
Agenda awareness ini dihadiri oleh manajer sertifikasi LSP CWI Bapak Ary serta perwakilan dari Perkumpulan Pegiat Pariwisata Perhotelan MICE, Travel, dan Restoran Indonesia (P4MTRI) Chef Fajar. “Kami akan fasilitasi teman-teman dari kalangan akademisi dan anak muda yang tergabung dalam Neolectura ini akan menjadi seseorang yang kompeten dengan pelaksanaan proses ujikom yang sesuai prinsip assessment,“ tandas Chef Fajar. red
Diklat dan Ujikom Bersertifikasi Internasional bersama Neolectura
Nicky Rosadi
Desember 04, 2019
Literatus is a journal published by PT Traindo Bangun Negeri, issued two times in one year. Literatus is a scientific publication media in the form of conceptual paper and field research related to general thinking paradigm. It is hoped that Literatus can become a media for academics and researchers to publish their scientific work and become a reference source for the development of science and knowledge.
Published: 2019-10-15
Literatus Vol. 01 No. 01
Nicky Rosadi
Desember 01, 2019
Tim Redaksi Jurnal Literatus tengah melakukan kaji ulang terkait arah program penerbitan artikel ilmiah |
Minggu (1/12), Neolectura yang dikomandoi oleh Hamzah Robbani, S.E.I., M.M. dan Nicky Rosadi, S.S.,M.Pd. melakukan kaji ulang manajemen terkait arah program penerbitan artikel ilmiah yang dilaksanakan Tim Redaksi Jurnal Literatus. Pasalnya, pada surat edaran bernomor 152/E/T/2012 terkait publikasi karya ilmiah, mahasiswa diwajibkan memublikasikan karya ilmiah mereka dalam bentuk artikel ilmiah di sebuah jurnal ilmiah. Hal ini sebenarnya menjadi standar pemenuhan seorang mahasiswa yang dapat diakomodasi oleh Tim Redaksi Jurnal Literatus sebagai lembaga penerbit jurnal ilmiah. "Maka dari itu, inilah pentingnya pemetaan sasaran dan peningkatan mutu dari lembaga jurnal," ucap Hamzah.
Pertemuan ini dihadiri oleh para editor dan reviwer Jurnal Literatus. Kegiatan ini bertujuan agar mendapatkan arahan mengenai proses penerbitan jurnal yang sesuai dengan standar dan prosedur.
"Proses submission naskah hingga akhirnya terbit akan dilakukan dengan menerapkan prinsip independen dan impartial. Jadi, kita tidak akan membuat author kebingungan perihal sudah sampai mana proses naskahnya," ungkap dosen yang mengajar di dua universitas ini.
Literatus hadir sebagai solusi penerbitan artikel ilmiah yang kredibel. "Kami sudah indexing di Google Schoolar dan Crossreff," pungkas Hamzah. red
Jurnal Literatus Siap Terbitkan Karya Ilmiah Cendikiawan Masa Kini
Nicky Rosadi
Desember 01, 2019