Neolectura

Sumber gambar: authorimprints

Jika sudah mempersiapkan tulisan untuk mempublikasikannya di jurnal ilmiah, selanjutnya adalah mencari tahu portal penerbit jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional. Berikut adalah portal-portal yang bisa kamu gunakan untuk mencari penerbit jurnal ilmiah.

Google Scholar

Para praktisi akademisi pasti sudah tidak asing lagi dengan Google Scholar. Kalian bisa mengakses Google Scholar sebagai search engine untuk mencari informasi atau karya tulis ilmiah seperti jurnal atau artikel tentang suatu topik dengan pendekatan ilmiah. Saat menemukan artikel yang sesuai dengan bidang kamu, biasanya kamu akan diarahkan ke portal penerbit jurnal ilmiah dari artikel tersebut. Tidak butuh waktu lama, kamu tinggal register dan submit naskah kamu di portal jurnal itu!

Perpusnas RI (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia)

Perpusnas RI adalah tempat untuk mencari jurnal yang menyedikan publikasi jurnal gratis, terlebih dikhususkan untuk para mahasiswa. Bukan hanya itu, di Perpusnas RI bisa memilih berbagai jurnal untuk publikasi karya ilmiah baik nasional maupun internasional.

Neolectura

Neolectura membuka kesempatan bagi para dosen, guru, peneliti, lembaga pendidikan, hingga mahasiswa untuk mempublikasikan jurnal atau artikel ilmiah. Tulisan kreatif dan kritis, baik yang bersifat ilmiah maupun nonilmiah bisa mereka terbitkan di sini. Bukan hanya itu, lembaga ini juga mendampingi proses penulisan hingga penerbitan dengan harapan mampu memberikan sumber ilmu baru. Kamu juga bisa mencari jurnal dengan berbagai disiplin ilmu. Info selengkapnya dapat dibaca di sini.

Setelah mengetahui penerbit publikasi jurnal ilmiah nasional dan internasional, diharapkan dapat berguna bagi para pembaca yang ingin publikasi tulisan ilmiah.

Sumber foto: Freepik.com

Jurnal ilmiah atau karya ilmiah merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi para praktisi akademisi, khususnya dosen, peneliti, bahkan mahasiswa. Begitu juga dengan publikasi karya ilmiah yang merupakan tempat pengetahuan rumpun ilmu sebagai media publikasi ilmiah.

Mengingat betapa pentingnya jurnal untuk dipublikasikan, mungkin beberapa dari pembaca penasaran bagaimana cara publikasi jurnal ilmiah. Sebelum melakukan publikasi jurnal, ada baiknya mempersiapkan sebaik mungkin. Ikuti beberapa tips berikut yang bisa kamu lakukan.

1. Orisinil atau tidak plagiat

Dalam menerbitkan jurnal atau tulisan ilmiah, keaslian karya merupakan hal yang sangat penting, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional. Jurnal ilmiah yang mengandung unsur plagiarisme akan mendapatkan konsekuensi negatif. Oleh karena itu, sebelum melakukan publikasi jurnal, pastikan tidak ada unsur plagiarisme di dalam tulisanmu. Melakukan parafrase adalah salah satu cara untuk terhindar dari plagiarisme. Selain itu, kamu juga bisa mengecek tulisan ilmiah dengan beberapa aplikasi yang sudah cukup akurat dan banyak digunakan orang, seperti Turnitin.

2. Topik terkini

Sebelum melakukan publikasi ilmiah, penting untuk memerhatikan kesesuaian bidang ilmu antara naskah kita dengan penerbit jurnal. Bukan hanya itu, pastikan juga naskah yang ditulis sesuai dengan perkembangan ilmu terkini. Usahakan naskah yang akan dipublikasikan adalah hasil dari penelitian sendiri yang dilakukan dengan maksimal waktu 5 tahun sebelum dipublikasikan. Sebagai contoh, jika publikasi dilakukan pada bulan Desember 2021, maka penelitian dilakukan antara tahun 2016-2021 karena akan lebih baik jika hasil penelitian sesuai dengan kondisi terbaru saat itu.

3. Sesuai dengan aturan jurnal

Pastikan tulisan ilmiah yang akan dipublikasikan sudah mengikuti aturan atau format yang ditentukan oleh pengelola jurnal. Sebaiknya baca terlebih dahulu petunjuk yang harus dilakukan sebelum mempublikasikan di jurnal ilmiah, karena setiap jurnal memiliki aturan yang berbeda-beda. Biasanya, aturan tersebut berupa format yang digunakan, kesesuaian template, tidak ada unsur plagiarisme, serta bahasa yang digunakan. Jika jurnal yang akan dipublikasikan menggunakan bahasa Inggris, harus dipastikan grammar yang digunakan sudah benar.

Article by: Tri Anita Rahayu

Sumber gambar: Freepik.com

Istilah publikasi ilmiah tentunya tidak asing di telinga para akademisi seperti dosen, peneliti, perguruan tinggi, ataupun mahasiswa. Singkatnya, publikasi ilmiah adalah sebuah tulisan yang telah melalui proses penelitian dan pengkajian data dari para ahli di bidangnya, hingga akhirnya tulisan tersebut layak untuk terbit di jurnal nasional maupun internasional sebagai pengembangan ilmu pengetahuan baru.

Bukan hanya dosen yang merupakan praktisi akademisi yang perlu melakukan publikasi ilmiah, para mahasiswa khususnya mereka yang sedang berada di tingkat akhir juga biasanya diwajibkan mempublikasikan skripsi, tesis, atau disertasi dalam bentuk jurnal ilmiah yang merupakan salah satu syarat kelulusan. Namun, bukan hanya sebagai prasyarat semata, publikasi ilmiah juga dilakukan untuk masa depan bangsa. Simak penjelasan lebih lanjut mengapa publikasi ilmiah penting bagi para dosen ataupun mahasiswa.

Berkontribusi untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Tanpa adanya publikasi ilmiah, ilmu pengetahuan tidak akan berkembang. Terlebih, kita hidup di zaman di mana riset sudah sangat maju dan terus berkembang. Proses pengembangan ilmu pengetahuan diperlukan media untuk menyampaikan informasi-informasi yang dapat digunakan sebagai referensi dasar dalam pengembangan bidang ilmu tertentu. Dengan demikian, pengembangan ilmu pengetahuan yang diuraikan melalui publikasi jurnal ilmiah diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan agar berkembang.

Memperdalam Pemahaman Bidang Ilmu Tertentu

Saat menulis artikel ilmiah yang berkaitan dengan bidang ilmu yang dipilih, diharuskan untuk membaca banyak referensi. Referensi ini bisa didapat dari berbagai sumber, mulai dari jurnal, buku, artikel yang sumbernya terpercaya, dan lainnya. Dengan banyaknya sumber yang dibaca, wawasan di bidang keilmuan yang sedang digali akan secara otomatis meningkat.

Pembuktian Kompetensi & Portfolio

Seorang dosen sekaligus peneliti harus produktif dalam menghasilkan publikasi jurnal ilmiah sebagai bukti utama orisinalitas penelitian yang nantinya akan menjadi penilaian pada akreditasi prodi, universitas atau lembaga pendidikan. Bukan hanya itu, publikasi ilmiah dapat menjadi modal rekam jejak kompetensi peneliti sebagai akademisi. Untuk mahasiswa, selain sebagai syarat kelulusan untuk menyandang gelar sarjana, publikasi ilmiah bisa menjadi portfolio jika ingin mendaftar beasiswa atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Syarat Kelulusan & Kenaikan Pangkat

Publikasi jurnal ilmiah merupakan salah satu syarat kenaikan pangkat dosen dan syarat kelulusan bagi mahasiswa untuk menyandang gelar sarjana. Seorang dosen diwajibkan untuk meneliti dan melakukan penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan jumlah publikasi ilmiah sebagai syarat untuk naik pangkat. Publikasi ilmiah tentunya sangat bermanfaat bagi jabatan fungsional dosen yang nantinya akan menentukan tingkat akreditasi prodi dan universitas.

Mengingat betapa pentingnya publikasi ilmiah bagi para praktisi akademisi dan mahasiswa, Neolectura hadir untuk mendampingi proses penulisan hingga penerbitan dan memberikan edukasi terkait dunia kepenulisan di bidang publikasi ilmiah profesional. Bukan hanya itu, Neolectura dipercaya untuk menerbitkan buku ber-ISBN dan nomor identitas buku yang diakui di ranah internasional serta telah berhasil menerbitkan berbagai macam hasil karya seperti buku, jurnal, majalah, dan website yang diharapkan selalu menghadirkan sumber ilmu baru bagi siapa pun.

Article by: Tri Anita Rahayu

KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat adalah jurnal yang diterbitkan oleh Neolectura, diterbitkan dua kali dalam satu tahun. KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat adalah media publikasi ilmiah dalam bentuk makalah konseptual dan penelitian lapangan yang terkait dengan pengabdian masyarakat. Diharapkan KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat dapat menjadi media bagi akademisi dan peneliti untuk menerbitkan karya ilmiah mereka dan menjadi sumber referensi untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

DOI: https://doi.org/10.37010/kangmas.v1i2

Diterbitkan: 2020-07-15

Artikel

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekonomi Kreatif melalui Olahan Pepaya dan Pisang di Pekon Sidorejo Tanggamus Lampung
Zulaikah
35-39
- pdf
Etika Penerapan Bahasa Indonesia dalam Bidang Bisnis (Perdagangan) di SMP Negeri 17 Depok
Aster Pujaning Ati, Rully Noor Oktaviana, Nur Sodik
40-46
- pdf
Motivasi Berwirausaha pada Masa Pandemi Covid-19
Ida Ayu Kade Rachmawati Kusasih, Hestin Mutmainah, Nur Kholis
47-56
- pdf
Pemahaman dan Kesadaran Pentingnya Koperasi Sekolah di SMK Nusa Bhakti Depok
Endah Widati, Mirna Herawati
57-66
- pdf
Strategi UKM pada Masa Pandemi Covid-19
Ari Susanti, Budi Istiyanto, Muhammad Jalari
67-74
- pdf
Pembuatan Ruang Belajar Virtual di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Smart Bangun Negeri
Hamzah Robbani, Nicky Rosadi, Oktaviandani Nurfitria
75-78
- pdf
Penyuluhan Sistem Kelistrikan Rumah Tangga Untuk Masyarakat Kecamatan Babakan Cirebon
Noor Suryaningsih, Dewanto Indra Krisnadi, Ridwan Gunawan
79-83
- pdf

Covid-19 memaksa kita menghindari perkumpulan tatap muka. Hingga akhirnya pendidikan dan pelatihan dilakukan melalui platform online. Ada yang berupa platform videomeeting seperti Zoom dan lainnya, juga LMS seperti Moodle dan lainnya. Bahkan, ada pelatihan yang diadakan melalui grup chat seperti WhatsApp.⁣

Namun, sebenarnya, adakah acuan pelaksanaan pembelajaran dan pelatihan online? Apakah ada unit kompetensi yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran dan pelatihan online?⁣ ⁣

Inilah yang kemudian dibahas oleh Hamzah Robbani, S.E.I., M.M., selaku Asesor Kompetensi. Ia menyebutkan bahwa, di dunia kompetensi, terdapat acuan standar kompetensi yang diatur oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Standar tersebut dirangkum dalam standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI). Menurutnya, terkait pembelajaran online, ternyata telah diatur dalam SKKNI No. 161 tahun 2015 Kategori Pendidikan Golongan Pokok Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi, Pelatihan, dan Sertifikasi.

Dalam SKKNI tersebut, terdapat acuan kompetensi Merancang Program dan Media Pelatihan. Di dalamnya, diatur terkait fungsi dasar: 1. Mendesain media belajar; 2. Mendesain pembelajaran yang inovatif untuk suatu program pelatihan; 3. Mendesain lingkungan belajar virtual. "Nah, yang kita bicarakan ini, jelas sekali menyangkut poin 3 ini," kata Hamzah⁣, yang juga merupakan dosen tetap di Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta.

Acara yang akan dipandu oleh⁣ Nicky Rosadi, S.S., M.Pd.⁣ selaku Direktur PT Naraya Elaborium Optima ini berlangsung seru. Terlebih, para peserta juga baru menyadari acuan kompetensi ini. Sehingga, diskusi menarik pun tak terhindarkan.⁣ Acara yang berlangsung⁣ pada Selasa, 12 Mei 2020, pukul 20.00 WIB⁣ ini pun terpaksa harus ditutup setelah dua jam berlangsung. "Jika tidak saya tutup, bisa-bisa sampai tengah malam," ujar Nicky.

"Acara ini diadakan, agar tidak ada lagi pendidik atau pelatih yang melaksanakan pembelajaran online ya asal online saja. Pakai Zoom, pakai WA, tapi tidak terkontrol manajemen pembelajarannya. Semoga dengan adanya awareness ini, dapat menambah khazanah dan peningkatan kualitas pendidikan kita," tandas Hamzah.

Literatus is a journal published by Neolectura, issued two times in one year. Literatus is a scientific publication media in the form of conceptual paper and field research related to social and cultural studies. It is hoped that Literatus can become a media for academics and researchers to publish their scientific work and become a reference source for the development of science and knowledge.

DOI: https://doi.org/10.37010/lit.v2i1

Published: 2020-04-15